Entah apalagi yang mau dibuat pemerintah Indonesia dengan dunia maya Internet,belakangan santer berita pemblokiran fasilitas Browsing diponsel BlackBerry dengan alasan membatasi peredaran situs porno,atau meredam Pornografi.Apakah dengan memblokir layanan BlackBerry, kemudian akses ke situs pornografi akan berhenti?
Bukankah orang masih bisa dengan mudah mengaksesnya di PC,laptop,atau warnet,atau Handphone lainnya?
Bukankah Google juga mesin pencari yang lebih jitu untuk mengakses situs apapun,termasuk pornografi, bahkan jauh melebihi RIM (Research In Motion) milik BlackBerry,dan Google bisa diakses diponsel manapun?
Sebelum ada BlackBerry,situs porno juga sudah merajalela didunia maya,apalagi jumlah pengguna BlackBerry jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pengguna ponsel lain seperti Nokia,Sony Ericsson,Samsung atau bahkan ponsel keluaran China yang dibandrol dengan harga sangat murah dan menjadi incaran pengguna ponsel menengah bawah, karena sangat terjangkau.
Atau pemerintah ingin membatasi peredaran Situs porno buat masyarakat kelas atas tetapi tidak bagi masyarakat kelas bawah?
Atau pemerintah,khususnya Depkominfo hanya mau mencari sensasi atau pihak tertentu bermaksud meningkatkan popularitas Tifatul Sembiring yang akan maju sebagai calon presiden 2014.
Semuanya memang hanya pertanyaan tanpa esensi,karena toh pemerintah rupanya memang sudah membulatkan tekad untuk menjegal BlackBerry apapun alasannya.
Tetapi beberapa pakar nampaknya menyayangkan sikap pemerintah ini, seperti di ungkapkan oleh seorang pakar IT Onno W Purbo yang mengatakan bahwa Memblokir situs porno di BlackBerry dinilainya tidak penting. Menurut dia, prioritas yang lebih utama jika ingin memblokir situs porno adalah di sekolah, kantor dan warnet.
"Pemerintah salah prioritas urgensi. Pengguna BlackBerry di Indonesia hanya sekitar dua juta orang dan sebagian besar pakai itu untuk email, chatting dan jejaring sosial. Selesaikan saja PR utamanya, kalau mau memblokir situs porno dari sekolah, warnet dan kantor. Itu lebih penting," kata Onno seperti dilansir detikINET, Selasa (11/01/2011).
Dikatakan pula oleh Onno kebijakan ini tidak fair dan salah sasaran. Pasalnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadikan Undang-Undang Telekomunikasi sebagai dasar mandat rencana kebijakan ini.
"Ini untuk operator telekomunikasi. Sedangkan RIM (Research In Motion) kan bukan. Dia hanya bekerja sama dengan operator penyedia layanan BlackBerry," ungkap Onno.
BlackBerry menurutnya hanya layanan proxy via handset. Secara sederhana, Onno menggambarkan BlackBerry hanya menjadi perantara mengambilkan sesuatu.
"Kita minta ambilin email di Yahoo, Facebook, Gmail misalnya, diambilkan oleh BlackBerry, dia melayani. Jadi ini salah prioritas urgensi dan salah sasaran," tegasnya.
"Pemerintah salah prioritas urgensi. Pengguna BlackBerry di Indonesia hanya sekitar dua juta orang dan sebagian besar pakai itu untuk email, chatting dan jejaring sosial. Selesaikan saja PR utamanya, kalau mau memblokir situs porno dari sekolah, warnet dan kantor. Itu lebih penting," kata Onno seperti dilansir detikINET, Selasa (11/01/2011).
Dikatakan pula oleh Onno kebijakan ini tidak fair dan salah sasaran. Pasalnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadikan Undang-Undang Telekomunikasi sebagai dasar mandat rencana kebijakan ini.
"Ini untuk operator telekomunikasi. Sedangkan RIM (Research In Motion) kan bukan. Dia hanya bekerja sama dengan operator penyedia layanan BlackBerry," ungkap Onno.
BlackBerry menurutnya hanya layanan proxy via handset. Secara sederhana, Onno menggambarkan BlackBerry hanya menjadi perantara mengambilkan sesuatu.
"Kita minta ambilin email di Yahoo, Facebook, Gmail misalnya, diambilkan oleh BlackBerry, dia melayani. Jadi ini salah prioritas urgensi dan salah sasaran," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih kunjungan Anda silahkan berkomentar