Searching...

Popular Posts

Pemblokiran BlackBerry ,Karena nagih jatah atau meredam pornografi?

Selasa, Januari 11, 2011
Hal yang paling populer soal pemblokiran layanan BlackBerry adalah terkait peredaman situs Pornografi yang bisa merusak moral bangsa, dan hal itu menjadikan pro kontra bagi masyarakat pengguna internet terlebih bagi pengguna BlackBerry.

Akibat serunya berbagai komentar diberbagai situs, akhirnya Menkominfo Tifatul Sembiring pun berkicau di akun Twitter.dan facebooknya. 
Tifatul Sembiring  merasa perlu memberikan penjelasan  terkait dengan hal ini. Melalui akun Twitter dan Facebook tersebut, Tifatul mengungkapkan poin-poin penting yang terbagi dalam 11 'kicauan' yang diupdatenya siang ini, Selasa (11/01/2011).

Disebutkan olehnya, berdasarkan data pakar IT, di Indonesia saat ini ada tiga juta pelanggan BlackBerry. Sebanyak dua juta di antaranya merupakan pelanggan BlackBerry resmi dan sisanya black market.

Berdasarkan hitung-hitungan, jika rata-rata USD 7 USD per orang setiap bulan, RIM menangguk pemasukan bersih dari Indonesia sekitar Rp 189 miliar per bulan atau Rp 2,268 triliun per tahun.

"CATAT : RIM tanpa bayar pajak sepeserpun kepada RI, tanpa bangun infrastruktur jaringan apapun di RI. Seluruh jaringan adalah milik enam operator di INA (Indonesia)," tegas Tifatul dalam tweetnya. 

Disebutkan juga olehnya, semua operator sudah menjalankan dan mematuhi UU dan peraturan seperti membayar BHP frekuensi, pajak, perekrutan tenaga kerja, program Corporate Social Responsibility (CSR), membantu korban bencana alam dan penyensoran konten pornografi.

Maka kemudian, Tifatul mempertanyakan dimana letak kesalahannya jika pemerintah Indonesia meminta 'jatah'.

"Kelirukah kita jika minta RIM menjalankan UU dan aturan yg sama? Apakah RIM perlu diberi keistimewaan dan perkecualian? Saya sudah baca komentar-komentar, haruskah kita selalu merunduk-runduk kepada asing? Arogankah kalau mengingatkan asing agar hormati hukum dan UU di INA. Ini untuk kepentingan yang lebih luas. Diberi sepotong 'kue kecil' lantas mati-matian bela asing. Minta hak yang besar untuk bangsa yang terhormat ini. Mudah-mudahan tweeps budiman maklum adanya," tutupnya.

Nah, dari kicauan tersebut kita bisa melihat dan memahami bahwa ternyata Menkominfo menjegal BlackBerry bukan karena ingin meredam pornografi, tetapi lebih mengedepankan pada aspek bisnis dan pendapatan negara semata.

Jatah keuntungan bagi negara,atau peredaman pornografi..keduanya hanya sarana mendongkrak popularitas semata. karena toh RIM sudah membuka cabangnya di Indonesia sejak November 2010, dan kalau menjegal pornografi, hanya sebatas wacana saja karena setiap minggunya selalu bermunculan situs porno baru di Internet..

Share This Article :

Baca Juga Artikel Berikutnya

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungan Anda silahkan berkomentar