Searching...

Popular Posts

Exshibishi

Rabu, September 15, 2010


Entah gejala apa yang mewabah di sebagian remaja_remaja negeri ini beberapa tahun terakhir ini..,Exibhisionisme..?Yang pasti Abg belasan tahun ini nampaknya punya nyali yang lumayan kuat buat berbuka-buka aurat di depan kamera untuk memamerkan bagian tubuhnya yang molek,meski diantaranya masih melindungi wajah mereka dari jepretan kamera,tetapi tak sedikit diantaranya yang secara lebih berani memajang facenya bahkan dengan pose yang lebih menantang dan vulgar.
Rupannya ini yang disebut modernisasi kiranya,modern dalam berpose bugil,atau justru Purbalisasi..?karena pose mereka lebih mirip pose manusia-manusia zaman batu yang minus busana seperti banyak di lansir para arkeolog yang menemukan fosil-fosil mereka.
Atau ini modernisasi yang salah kaprah? karena memanfaatkan tekhnologi modern untuk hal yang kurang bermanfaat,atau ini memang kecenderungan setiap manusia yang memiliki naluri untuk memperlihatkan keunikan tubuh nya dan menikmati keindahan,,karena konon didalam diri manusia juga ada naluri hewaniyah yang takbisa dipisahkan dari naluri manusia itu sendiri.
Tetapi apakah salah bila seseorang mengizinkan orang lain melihat dan menikmati keindahan tubuhnya..? Atau jika hal seperti ini dilarang,mengapa pelakunya semakin bertambah banyak bahkan merambah di kalangan anak-anak?,padahal negeri kita konon menganut adat ketimuran yang cenderung memiliki rasa malu yang terpelihara? atau adat seperti itu yang dibangga-banggakan selama ini telah berubah dan tergerus era globalisasi..?mengapa?
Mungkinkah karena pendidikan moral dan adat istiadat dinegeri ini sudah mentah,karena pendidiknya juga banyak yang  tak bermoral?
Mengapa banyak kalangan hanya mengomentari para remaja yang berulah ini tetapi tidak melihat fakta bahwa degradasi moral anak negeri ini juga disebabkan karena degradasi turunan dari generasi pendahulunya,yang tak memiliki komitmen untuk menjaga moralitas,dan kurikulum pendidikan moral yang tidak berdasar pada kebutuhan pemahaman moral akhirnya hanya berputar-putar diseputar teoritas belaka.
Juga minusnya figur publik yang patut diteladani di negeri ini membuat para remaja tak memiliki panutan untuk belajar.
Mungkin kini sudah saatnya kita bersama memperbaiki degradasi moral bangsa ini dengan tuntunan yang bijak dan arif,ketimbang dengan ribuan lembar kitab perundang-undangan yang hanya menumpuk diarsip anggota legislatif.
Karena pembuat undang-undang justeru malah banyak yang melanggar undang-undangnya sendiri.

Share This Article :

Baca Juga Artikel Berikutnya

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungan Anda silahkan berkomentar