Searching...

Popular Posts

Komentar Ga mutu, tanda tidak berpikir matang

Senin, Januari 24, 2011
Susahnya membuat orang mengerti....

Kalimat itu sempat dilontarkan seorang Netter demi meyakinkan orang lain mengenai hal yang dipahaminya dan ingin pula orang lain mengerti dengan hal tersebut.

Jika kita rajin menjelajah berbagai situs berita atau Forum di Internet yang menyajikan topik sedikit "Ekstrem" misal Mesin Waktu, UFO, atau yang terbaru di 2011, Crop Circle Sleman.
Pasti sederet komentar langsung bermunculan dengan berbagai Argumen masing-masing. Tetapi sayangnya, sebagian besar dari isi komentar, justru "Ga Mutu" sama sekali, alias cuma numpang coret, bahkan cenderung Skeptis atau menyatakan hoax atau Mustahil,atau asal ceplos, tanpa sebelumnya menganalisa, atau sedikitnya mencari Referensi sebelum berkomentar.

Mungkin sering kita lihat, sebuah posting berisi ratusan bahkan ribuan komentar, tetapi 90 persen sama sekali "Ga Berisi" atau istilah dalam bahasa didaerah saya "Numpang Nyocot"

Jika ada Komentar yang berisi atau tanggapan yang didasari referensi atau bukti Ilmiah, spontan muncul komentar lain, "Mendahului TUhan" ga masuk akal, atau malah yang lain ga mudeng, sehingga akhirnya banyak koment yang mengarah ke SARA. Padahal awalnya karena mereka ga Mengerti...

Kenapa ya...,Netter Indonesia begitu?
Apa benar seperti diungkapkan Ketua MUI bahwa masyarakat kita "Sedang Sakit" ?
Apa kemudian para Netter juga Sakit?

Munculnya berbagai kasus hukum di negeri ini,meningkatnya angka kemiskinan, kesenjangan sosial yang makin jelas antar masyarakat, berbagai berita yang aneh, kerusuhan , bencana, fenomena unik, sepertinya membuat sebagian masyarakat kita menjadi bersikap skeptis dan sensitif. Ogah Belajar berpikir dan mengerti

Tak siap berpikir matang, tak mau menganalisa, hanya mau yang Instant saja, menjadi budaya yang meresap kedalam perilaku sebagian besar masyarakat, termasuk para Netter...?

Banyak  tulisan, bahkan  yang di dasari dari Penelitian puluhan Tahun, ketika di muat dalam suatu posting, ditanggapi dengan remeh oleh komentator ( netter Lain ) dengan entengnya,..seperti "Ah mengada-ngada, Ah ngayal lo.., Ah.. bohong , sok tahu, Tuhan diatas segalanya ".  dlsb

Kenapa Hasil Penelitian Puluhan tahun, dikomentari, bahkan dibantah oleh orang yang mungkin "Ngerti juga Ngga", atau mereka membantah hanya setelah membaca 5 menit...?

Hasil Riset di mentahkan oleh Hasil membaca 5 menit...?

 Menurut saya, Netter yang begini "Kurang Ajar" dan cuma ngeres-ngeresi Ruang Komentar.

Mengapa, membuat komentar begitu ringan, apalagi pada situs  Berita Resmi, nasional, yang seharusnya bisa dijadikan Referensi untuk berbagai kepentingan tapi menjadi terkesan Murahan karena komentar yang ga bermutu.

Mungkin apa yang saya sampaikan ini hanya menjadi pemikiran saya belaka, sekedar ceplas-ceplos yang tak ada artinya, tetapi paling tidak saya ingin membuat diri saya mengerti, sebelum orang lain menganggap saya sulit untuk mengerti, seperti diungkap seorang Netter diawal tulisan ini.

Saya akan belajar untuk mengerti maksud suatu hal dari yang saya baca, saya tulis, saya lihat, saya dengar dan saya rasakan,

Saya akan belajar mengerti dan memahami, tentang apa yang di mengerti dan di pahami orang lain.

Dan mungkin saya harus lebih mengerti dan memahami, mengapa banyak orang yang sulit untuk mengerti dan memahami.

Share This Article :

Baca Juga Artikel Berikutnya

1 komentar:

  1. Buener banget gan... coba aja liat berita di detik, komentarnya seabrek, isinya saling caci antar sesama pembaca yg menjurus SARA, heran jg sih ama detik, mosok g' ada yg moderatori komentnya sama sekali.. :(

    BalasHapus

Terima kasih kunjungan Anda silahkan berkomentar